KM NGGARONIPO—Hampir pada setiap kesempatan kita selalu
menyempatkan diri untuk bercermin. Mengapa dan apa tujuanya ?, karena kita
ingin selalu berpenampilan baik, menarik bahkan sempurna. Kita sangat tidak
ingin berpenampilan mengecewakan, apalagi kusut dan acak-acakan tak karuan dilihat
orang.
Selain itu, penampilan
kita adalah juga cermin pribadi kita. Orang yang necis, rapih, dan bersih maka
pribadinya lebih memungkinkan untuk bersih dan rapih pula. Sebaliknya orang
yang penampilannya kucel, kumal, dan acak-acakan maka kurang lebih seperti itulah pribadinya.
Tetapi sesungguhnya selama ini kita baru sibuk bercermin
'topeng' belaka. Topeng 'make up', seragam, jas, dasi, sorban, atau 'asesoris'
lainnya. Sungguh, kita baru sibuk dengan topeng, namun tanpa disadari kita
sudah ditipu dan diperbudak oleh topeng buatan sendiri. Kita sangat ingin orang
lain menganggap diri ini lebih dari kenyataan yang sebenarnya. Ingin tampak
lebih pandai, lebih gagah, lebih cantik, lebih kaya, lebih sholeh, lebih suci
dan aneka kelebihan lainnya.
Yang pada akhirnya selain harus bersusah payah agar 'topeng'
ini tetap melekat, kita pun akan dilanda tegang dan was-was takut 'topeng' kita
terbuka, yang berakibat orang tahu siapa kita yang 'aslinya'.
Maka mulailah amati wajah kita seraya bertanya, "Apakah
wajah ini yang kelak akan bercahaya bersinar indah di surga sana ataukah wajah
ini yang akan hangus legam terbakar dalam neraka jahannam nantinya?,
mari kita bertanya pada diri kita sendiri (*).
Posting Komentar